Pages

Jumat, 10 Juli 2015

Pembalut Mengandung Zat Berbahaya?

Baru-baru ini di kampusku lagi panas-panasnya berita tentang pembalut yang mengandung klorin...
Kalau dipikir pikir seram ya, sekarang ini kayaknya semua apa-apa udah gak aman, ada aja deh kayak berita yang baru -baru juga kemarin peristiwa beras plastik..bahkan untuk makanan pokok sehari-hari pun tega dicampur-campur bahan seperti itu.
Jadi ceritanya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menemukan zat berbahaya yang ada dalam beberapa merek pembalut di Indonesia.


Peneliti YLKI Arum Dinta dalam jumpa pers di Kantor YLKI, Selasa (7/7/2015), mengungkapkan bahwa bahan pembalut yang digunakan enggak 100 persen dari kapas, melainkan ada yang menggunakan campuran bubuk kayu dan limbah pakaian yang mengandung klorin. *hii*



Seperti ditulis dalam Kompas.com, penelitian dilakukan YLKI dengan mengambil sampel 9 merek pembalut cewek. Pembelian sampel dilakukan dalam kurun waktu Desember 2014-Januari 2015 dari ritel modern, agen dan toko. Uji laboratorium menggunakan metode analisis kimia spektrofotometri di laboratorium TUV NORD Indonesia yang telah terakreditasi.

Tujuan penelitian ini adalah memenuhi hak konsumen agar dapat memakai produk yang aman. Menurut Arum, seperti ditulis CNN Indonesia, YLKI mulai menelusuri kasus ini sejak menerima banyak laporan gangguan kulit dari konsumen setelah memakai pembalut tertentu.
Kandungan klorin pada pembalut dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan organ intim cewek. Arum menambahkan, "Perusahaan harus memperhatikan keamanan produk yang dibuat apalagi di daerah sensitif bagi wanita."
Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa pembalut yang mengandung klorin paling banyak adalah merek CHARM dengan 54,73 ppm. Menyusul di belakang CHARM, Nina Anion menempati posisi kedua dengan kandungan klorin sebanyak 39,2 ppm.

Merek My Lady berada di posisi ketiga dengan kandungan klorin 24,4 ppm dan menyusul di bawahnya VClass Ultra dengan 17,74 ppm. Sementara itu, Kotex, Hers Protex, LAURIER, Softex, dan SOFTNESS juga masuk dalam daftar dengan kandungan klorin 6-8 ppm.

Selain pembalut, kandungan klorin juga ditemukan pada tujuh merek pantyliner, yaitu V Class, Pure Style, My Lady, Kotex Fresh Liners, Softness Panty Shields, CareFree superdry, LAURIER Active Fit.

Nah tapi nih ada update terbaru, kata kemenkes sih sejauh ini pembalut pembalut tersebut masih aman untuk dipakai. Pembalut wanita maupun pantyliner yang beredar di Indonesia, telah melewati proses uji laboratorium dan mendapat izin edar. Masyarakat diminta untuk tidak resah dengan adanya penelitian mengenai kadar klorin pada pembalut.

Yah, sekarang sih kembali ke kita masing masing ingin percaya atau tidak. Tapi aku baru aja menemukan cara sederhana untuk memastikan pembalut yang kita gunakan aman atau tidak, ini dia cara mengetahuinya:
1. Ambil pembalut dan sobek lapisannya. Ambil kapas (bagian putih) di dalamnya.
2. Ambil gelas transparan dan isi dengan air. Masukkan kapas pembalut ke dalamnya hingga semua bagian terendam.
3. Aduk-aduk dan biarkan beberapa saat.
4. Jika air berubah warna putih, maka pembalut mengandung pemutih.
5. Lihat apakah kapas hancur atau tetap utuh.

Jika kapas tersebut hancur atau menjadi bubur dan airnya keruh, maka pembalut tersebut kurang berkualitas dan menggunakan klorin atau bahan pemutih. Hindari pemakaian pembalut lebih lanjut jika memang Anda mengalami iritasi saat menggunakannya atau gatal-gatal saat dipakai.

Oiya kata salah satu dosenku salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan adalah kalau bisa pemakaian pembalut itu jangan lebih dari 5 jam. Segeralah ganti dengan pembalut baru bila sudah lebih dari 5 jam.
Semoga bermanfaat:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template by BloggerCandy.com